Senin, 02 Juli 2018

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DI SURAKARTA – YOGYAKARTA SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017


LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


Laporan Individu Praktik Kerja Lapangan (PKL) disusun oleh :

.................................
NIM

Program Studi                         :  Pendidikan Agama Islam (PAI)
Jurusan                                    :  Tarbiyah
Perguruan Tinggi                     :  STAIN Kudus
Tempat Pelaksanaan                :  PPMI Assalaam dan STPI Bina Insan Mulia
Waktu Pelaksanaan                 :  17 – 19 November 2016
telah disahkan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk memenuhi tugas akhir dari mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL).



Kudus,     November 2016
Dosen Pembimbing Lapangan,


................................................
NIP

 
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur sedalam-dalamnya terpanjat kehadirat Allah SWT, yang mana selalu memberikan nikmat terbaik-Nya berupa kesehatan dan petunjuk kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) hingga akhirnya dapat terselesaikan dengan lancar.
            Ucapan terima kasih tak terhingga penulis sampaikan kepada semua  pihak baik secara langsung maupun tidak langsung ikut membantu menyelesaikan penulisan laporan PKL ini. Dengan segala ketulusan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1.   Allah SWT yang telah memberikan segala kenikmatan-Nya
2.   Dr. Fathul Mufid, M.Si, selaku Rektor Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus.
3.   Dr. H. Kisbiyanto, S.Ag, M.Pd, selaku Ketua Juruasan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus.
4.   Ahmad Falah, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang selalu memberikan masukan-masukan dan koreksi yang membangun saat penyusunan laporan PKL.
5.   Kepada Ayah dan Ibu kami tercinta yang selalu membantu, mendukung, mendo’akan serta mendidik kami tiada henti sehingga kami bisa menjadi seperti ini.
6.   Pihak-pihak terkait yang telah membantu dan memberikan semangat dalam penyusunan laporan PKL ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini. Penyusun berharap semoga laporan PKL ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri pada khususnya dan dapat bermanfaat bagi para  pembaca yang budiman pada umumnya.

Kudus,      November 2016   

..............................

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................  i
Halaman Pengesahan ..................................................................................  ii
Kata Pengantar ............................................................................................  iii
Daftar Isi .....................................................................................................  iv

BAB  I    PRAKTIK KERJA LAPANGAN .............................................  1
A.  Kunjungan ke PPMI Assalaam Surakarta .............................  1
B.  Kunjungan ke STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta ...............  6
C.  Kunjungan ke Obyek Wisata ................................................  12
BAB  II   ANALISIS DAN SOLUSI ........................................................  14
BAB  III PENUTUP ..................................................................................  17
A.  Kesimpulan ...........................................................................  17
B.  Saran ......................................................................................  17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................  19
LAMPIRAN-LAMPIRAN



BAB  I
PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A.  Kunjungan ke PPMI Assalaam Surakarta
Kamis, 17 November 2016 sekitar pukul 10.30 WIB rombongan PKL STAIN didampingi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) tiba di PPMI Assalaam. Ini adalah tujuan pertama dalam rangkaian kegiatan PKL STAIN tahun 2016. Di pondok pesantren ini praktikan PKL disambut hangat oleh asatidz dan para santrinya. Sesampainya di PPMI Assalam seluruh praktikan langsung menuju ke aula lantai 3 Assalam untuk mendapat sambutan.
Sambutan pertama dari wakil Ketua bidang akademik STAIN Kudus  Bapak Dr. M. Saekan Muchith, S.Ag, M.Pd. Beliau memperkenalkan semua dosen dan dekan dari semua jurusan dan Prodi yang ada di STAIN kudus Strata 1.
Beliau menyampaikan ucapan maaf atas keterlambatan kedatangan rombongan karena ada kendala pada saat pemberangkatan dari STAIN kudus dan adanya kepadatan lalu lintas di jalan raya. Ini adalah murni faktor alam yang tidak bisa diprediksi. Selain itu, beliau menjelaskan bahwa kunjungan ini adalah untuk menimba ilmu, meningkat pengalaman dan keterampilan karena tidak ada bedanya antara STAIN Kudus dan PPMI Assalam. Keduanya mempunyai misi dan tujuan yang sama yaitu dakwah Islamiyah.
Beliau juga menjelaskan tentang nama Kartasura, yakni kata “karta” kalau orang jawa mengatakan artinya tenang, nyaman, dan sukses, sementara “sura” artinya menghapus gangguan negatif. Sehingga “kartasura” itu berarti kalau ingin sukses, tenang, dan memiliki kenyaman harus melawan hal-hal yang negatif,  sedangkan Assalam sendiri artinya adalah selamat atau sukses.
Sambutan yang kedua yaitu Bapak Qomaruddin selaku kepala bagian Humas. Beliau menyampaikan ucapan selamat datang dan ucapan terima kasih atas kedatangan rombongan kami. Beliau menjelaskan bahwa di PPMI Assalam juga sering kedatangan rombongan dari  lembaga lain yang konteksnya pesantren dan luar pesantren. Semakin banyak yang datang ke PPMI Assalaam semakin banyak pula yang kenal dengan Assalam. Selanjutnya beliau memaparkan tentang PPMI Assalaam.
PPMI Assalaam adalah lembaga pendidikan Islam swasta yang didirikan oleh Yayasan Majelis Pengajian Islam Surakarta (MPI) yang didirikan oleh Bapak H. Abdullah Marzuki (alm) dan Ibu Hj. Siti Aminah Abdullah dan sudah berdiri 33 tahun. Pada saat ulang tahun yang ke-33 itu, PPMI Assalam meresmikan gedung Assalam Center yang dihadiri oleh Bapak presiden Jusuf Kalla.
PPMI Assalaam memiliki pendidikan dan pengajaran yang dibagi menjadi 2 yaitu pendidikan formal (MTs, MA, SMA, dan SMK) dan pendidikan kesantrian. Pendidikan formal terangkum dalam struktur mata pelajaran sekolah yang dilaksanakan pada kegiatan belajar mengajar pagi hari. Sedangkan pendidikan kesantrian merupakan standar mutu yang menjiwai kurikulum pendidikan dan pengajaran diunit kesantrian dan sekolah formal.
VISI :
PPMI Assalam Pabelan Kartasura Sukoharjo Jawa Tengah Mengemban Visi :
Terwujudnya insan yang memiliki keseimbangan Spiritual, Intelektual, dan Moral menuju generasi ulul albab yang berkomitmen tinggi terhadap kemaslahatan Umat dengan berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.
MISI :
Sejalan dengan visi di atas, maka misi PPMI Assalam Pabelan Kartasura Sukoharjo Jawa Tengah adalah :
1.      Menyelenggarakan proses pendidikan Islam yang berorientasi pada mutu, berdaya saing tinggi, dan berbasis pada sikap Spiritual, Inetelektual dan Moral guna mewujudkan kader umat yang menjadi rahmatan lil alamin;
2.      Mengembangkan pola kerja pondok pesantren dengan berbasis pada manajemen profesional yang Islami guna menciptakan suasana kehidupan di lingkungan pondok yang tertib, aman dan damai;
3.      Meningkatkan citra positif lembaga pendidikan Pondok Pesantren yang berwawasan sains dan teknologi Informasi serta berbudaya modern yang Islami.[1]
Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh wakil dari MA Assalam, Bapak Sholeh Pranoto. PPMI Assalaam mempunyai beberapa unit pendidikan yaitu MTs, MA, SMA dan SMK. Visi dan misinya adalah terwujudnya santri yang berprestasi sebagai kader umat. Menumbuhkan budaya ilmiyah dan prestasi mengintergrasi ilmu alam dan sosial, munumbuhkan kesadaran religius.
Adapun tujuan  dari MA Assalaam yaitu:
1.      Menjadikan madrasah yang berprestasi baik ditingkat provinsi maupun Nasional.
2.      Menjadikan santri sebagai kader umat yang bertafaqquh fiddin.
3.      Menjadikan santri yang mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Strategi MA Assalaam yaitu:
1.      Meningkatkan perolehan rata-rata Nilai UN
2.      Menyelenggarakan KBM yang efektif, Efisien, dan menyenangkan.
3.      Meningkatkan prestasi dalam lomba-lomba akademis dan non akademis di tingkat regional/nasional.
Profil kelulusan MA Assalam ada 2 kategori, yakni lulusan syahadah dan lulusan Tashdiq.
Kelulusan Tashdiq meliputi:
1.      Hafal Al Qur’an  minimal 3 juz
2.      Rata-rata nilai UAP 6.0
3.      Hafal Hadits Arba’in (20 Hadits)
4.      Karya tulis bahasa Asing
5.      Suluk Maqbul.

Kelulusan Syahadah meliputi:
1.      Hafal Minimal 5 juz
2.      Rata-rata nilai UAP 8.0
3.      Hafal Hadits Arba’in
4.      Karya tulis bahasa Asing
5.      Suluk Jayyid.
PLP MA PPMI Assalam :
1.      Mukhoyyanah
2.      Shiyanah
3.      Program tarjamah Al-Qur‟an
4.      Student day
5.      Career day
6.      Tsaqofah Islamiyah
7.      Astronomi
8.      Kajian timur tengah
9.      Bimbingan lomba
10.  AMT-ESQ
11.  Sparkle night
12.  Lomba prestasi dan kreasi santri.

Perolehan Syahadah 4 tahun terakhir

TAHUN PELAJARAN
SYAHADAH
HAFIDZ
2011-2012
18
1
2012-2013
19
0
2014-2015
26
2
2015-2016
33
3

Pemaparan kedua, disampaikan oleh wakil dari MTs Assalaam yaitu Bapak Edi Suprapto, S.Ag. Beliau memaparkan tentang kurikulum di MTs Assalam. Bahwa kurikulum di MTs Assalam sama dengan kurikulum madrasah-madrasah lainnya. Pembelajaran di MTs ini jumlah jam pelajarannya yaitu 46 jam. Itu berarti dalam sehari ada 8 jam pelajaran. Mata pelajarannya dibagi menjadi 2 yaitu mata pelajaran Kemenag dan mata pelajaran kepondokan. Di MTs Assalaam terdapat Progam Layanan Pendidikan (PLP) yang mempunyai 2 kelas, yaitu kelas bilingual dan kelas olimpiade. Kelas bilingual disiapkan untuk kelas bahasa, sedangkan kelas olimpiade disiapkan untuk kelas umum guna merekrut calon peserta olimpiade mulai dari kelas 2 melalui proses tes seleksi.
Pemaparan yang terakhir disampaikan oleh Bapak Nashikin yang menjelaskan tentang Bimbingan Bahasa (bahasa Arab). Pelajaran kelas bahasa dilaksanakan mulai pagi, sore, dan malam sebelum dan setelah pelajaran sekolah. Kelas bahasa ini mempunyai macam-macam aktivitas bahasa diantaranya:
§         Muhadhoroh
§         Muhadatsah
§         Tazwidul Mufraodat
§         Language Camp
§         Drilling Bahasa
§         Mahkamah Bahasa
§         Language On The Street
§         Ujian kemmpuan Bahasa
Beliau menjelaskan Muhadhoroh adalah sarana guna meningkatkan kualitas berorasi 3 bahasa santri PPMI Assalaam. Sarana tersebut dapat melatih mental yang dimiliki oleh santri. Language Camp adalah sarana untuk meningkatkan bahasa di tempat dan lokasi tertentu dengan materi dan pemateri yang telah ditentukan. Ujian Kemampuan Bahasa merupakan sarana untuk menguji kemampuan berbahasa santri dalam pemahaman mendalam tentang bahasa secara tertulis.
Setelah selesai sambutan dan penjelasan mengenai PPMI Assalaam, dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata antara pihak STAIN Kudus dengan pihak PPMI Assalaam.
Selesai acara penyambutan praktikan bersama rombongan PKL lainnya dipersilahkan untuk berkeliling kompleks PPMI Assalaam dan ke observatorium Assalaam. PPMI Assalam mempunyai observatorium besar untuk pengembangan ilmu astronomi. Di Indonesia hanya ada dua observatorium yang dibuka untuk umum. Di observatorium ini terdapat teleskop besar yang terpasang secara permanen yang berada dalam gedung dengan kubah yang bisa berputar. Disamping itu juga terdapat beberapa teleskop kecil lainnya. Kegunaan observatorium sangat penting dalam mengembangkan ilmu falak, ini berkaitan dengan penentuan arah kiblat, jadwal waktu shalat, penentuan awal bulan Ramadhan, 1 syawal dan sebagainya.

B.  Kunjungan ke STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta
Jum’at, 18 November 2016, pukul 09.00 WIB, rombongan Mahasiswa PKL STAIN sampai di STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta. Perjalanan ke kampus ini agak terhambat karena akses jalan yang sempit dan padatnya lalu lintas. Namun, rasa lelah perlahan hilang setelah mendapat sambutan senyum hangat dari Dosen dan mahasiswa STPI.
Visi dan Misi STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta
Visi
Pada tahun 2020 STPI menjadi Sekolah Tinggi Pendidikan Islam Swasta terbaik di Indonesia yang menjunjung tinggi pengembangan kreativitas, profesionalitas berdasarkan nilai-nilai keislaman.
Misi
1.   Menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dalam bidang kependidikan yang menghasilkan manusia kreatif dan profesional yang mengutamakan integritas, kemandirian, dan ketaqwaan.
2.   Menyelenggarakan kegiatan penelitian untuk menemukan, mengembang-kan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang menyejahterakan individu dan masyarakat, dan mendukung pembangunan daerah dan nasional serta berkontribusi pada pemecahan masalah nasional.
3.   Menyelenggarakan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang mendorong pengembangan potensi anak usia dini dan masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
4.   Menyelenggarakan tata kelola Sekolah Tinggi yang baik, jujur, dan akuntabel.[2]
Di kampus ini praktikan mendapat banyak ilmu khususnya di bidang teknik bercerita dan menggambar. Materi disampaikan oleh nara sumber yang sangat berkompeten di bidangnya.
Materi tentang teknik bercerita disampaikan oleh Kak Wuntat, nama lengkapnya Wuntat Wawan Sembodo. Beliau adalah alumni Fakultas Dakwah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Di sini Kak Wuntat memaparkan teknik-teknik bercerita yang sangat menarik sekali untuk disimak.
KENAPA ORANG SUKA CERITA?
1)   Cerita lebih berkesan daripada nasehat murni 
2)   Melalui cerita seseorang  akan mengambil hikmah  tanpa merasa digurui
KLASIFIKASI CERITA
1)   Berdasarkan pelakunya
a.   Fabel (binatang)
b.   Dunia manusia 
c.   Dunia benda mati 
d.   Campuran 
2)   Berdasarkan sifat dan waktu penyajiannya
a.   Cerita bersambung 
b.   Cerita serial
c.   Cerita sisipan 
d.   Cerita ilustrasi 
e.   Cerita lepas 

3)   Berdasarkan teknik penyajiannya 
-     Direct story (tanpa naskah)
-     Story reading (membaca cerita)
4)   Berdasarkan jumlah pendengar
a.   Cerita privat 
b.   Cerita kelas 
c.   Cerita forum terbuka 
5)   Berdasarkan kejadian
a.   Sejarah (tarikh)
b.   Fiksi (rekaan)
c.   Fiksi sejarah
WARNING…! (larangan bercerita terhadap anak tentang hal ini)
     Cerita horor
     Cerita tahayul 
     Cerita khurofat 
     Cerita porno
     Cerita sadisme 
MENGATASI NERVOUS
  • Berlatih sebelum tampil 
  • Lecut dengan Sugesti diri 
  • Berprinsip pada relaksasi 
  • Siapkan alat bantu
  • Singkirkan penghalang 
  • Siapkan tim sukses 
  • Berdoa 
  • Latihan rileks 
SIKAP BERCERITA
·         Posisi kaki
·         Kelenturan tubuh 
·         Posisi tangan 
·         Pandangan mata 
·         Murah senyum 
TEKNIK PENYAJIAN
1)   Atensi 
2)   Atraktif 
3)   Ilustrasi suara 
4)   Total / ekspresi
5)   Dramatisasi 
6)   Detail
7)   Frienship 
8)   Suspence dan humor
9)   Happy ending
10) Improvisasi
MANFAAT CERITA 
1)   Mengembangkan kemampuan bahasa & komunikasi 
2)   Mengembangkan imajinasi 
3)   Media terapi anak-anak bermasalah 
4)   Mengembangkan spiritualitas anak 
5)   Menumbuhkan motivasi/semangat hidup  
6)   Menanamkan nilai-nilai dan budi pekerti 
7)   Membangun kontak batin pendidik dengan murid 
8)   Membangun watak-karakter 
KENAPA HARUS CERITA?
-     Sebagai sarana kontak batin 
-     Pendidikan imajinasi 
-     Pendidikan emosi
-     Sebagai sarana hiburan 
-     Media penyampai pesan/nilai agama
-     Proses identifikasi diri 
-     Pendidikan bahasa

Hal baru yang praktikan temukan di sini adalah mengenai tentang bercerita. Ternyata dalam bercerita itu mempuyai cara dan teknik tersendiri agar cerita tersebut dinikmati oleh pendengar. Sejauh yang kita lakukan ketika bercerita itu pasti mengikuti yang sudah-sudah dan tidak mengetahui bagaimana bercerita yang benar itu. Setiap hari semua orang pasti melakukan kegiatan bercerita baik itu di depan umum maupun ketika proses pembelajaran. Cerita merupakan rangkaian peristiwa yang disampaikan, baik berasal dari kejadian nyata (non fiksi) ataupun tidak nyata (fiksi).
Bercerita memang sangat penting dalam dunia pendidikan, karena ada suatu ungkapan ”Seorang  Guru yang tidak bisa bercerita, ibarat orang yang hidup tanpa kepala”. Betapa tidak, bagi para pengasuh anak-anak (guru, tutor) keahian bercerita merupakan salah satu kemampuan yang wajib dikuasai. Dengan bercerita kita dapat menularkan pengetahuan dan menanamkan nilai budi pekerti luhur secara efektif, dan anak-anak menerimanya dengan senang hati. Tetapi tidak semua cerita itu baik untuk perkembangan anak. Di atas sudah dipaparkan mengenai cerita yang boleh diceritakan maupun yang tidak boleh diceritakan.
Setelah pemaparan tentang teknik bercerita selesai, dilanjutkan dengan materi tentang teknik menggambar. Yang menjadi nara sumber adalah Bapak Andi Purnawan P, S.Pd, M.Sn. Materi tentang menggambar disampaikan dengan sangat menarik.
Ada apa dengan menggambar?
     Kreatifitas menjadi hal penting untuk perkembangan imajinasi anak
     Seni rupa mengajarkan kreatifitas yang dibutuhkan mental anak
     Dengan melarang anak bermain termasuk menggambar maka kesempatan belajar, kesempatan eksperimen dan keinginan menunjukkan potensinya akan terhenti. Jika hal itu terjadi maka hilanglah sudah masa perkembangan anak hingga dewasa.
MANFAAT MENGGAMBAR
1.   Formil
§         Mengembangkan kreatifitas (inovasi)
§         Sensitifitas ( kepekaan )
§         Apresiasi ( penghargaan / penilaian )
§         Estetika ( keindahan )
2.   Material/Provesi
§         Ketrampilan ( kerajinan )
§         Kesenian ( seniman )
§         Kemampuan berkompetisi ( lomba menggambar/melukis )
3.   Kontrol Kondusif
§         Memudahkan menyampaikan pesan
§         Menemonic ( mudah diingat )
§         Menciptakan suasana / karakter
4.   Perkembangan Psikologis
§         Mengkreasikan perasaan
§         Terapi kejiwaan
PERIODESASI GAMBAR PADA ANAK
1.   Sublimasi (coreng moreng) dimulai pada usia 2-4 tahun
2.   Prambagan (penggambaran alam sekitar sederhana (tidak realis), warna tidak berhubungan) dimulai pada usia 4-7 tahun
3.   Repetisi (pengulangan) dimulai pada usia 5 tahun
4.   Transparasi (bagaian dalam terlihat diluar) dimulai pada usia 7 tahun
5.   Jukta posision (prespektif bagian jauh terletak diatas gambar dekat) dimulai pada usia 7-8 tahun
6.   Masa bagan (gambar sudah saling berhubungan, mengunakan penalaran) dimulai pada usia 9-11 tahun.
Apa saja yang bias dimanfaatkan dan dipergunakan dalam menggambar? 
1.   Membuat LK ( lembar kerja )
2.   Membuat pengumuman
3.   Untuk alat peraga dan dekor kelas. Kelas akan terasa lebih hidup Pemilihan dan pengolahan warna
INDIKATOR KREATIFITAS
  • Keanekaan unsure motif, obyek, figure, warna dan sebagainya
  • Kebaharuan dan keaslian tampilan
  • Kemampuan penataan komposisi unsure-unsur
INDICATOR TINGKAT KEBEBASAN BEREKSPRESI
  • Ketegasan dalam garis dan warna
  • Keberanian mengorganisasikan unsure-unsur
INDICATOR KETRAMPILAN TEKNIK
  • Keindahan (keberhasilan) karya sesuai dengan media yang digunakan
  • Kecermatan penyelesaian ( finishing)

C.  Kunjungan ke Obyek Wisata
1.   Wisata ke Malioboro
Kamis, 17 November 2016, kurang lebih pukul 19.00 WIB praktikan PKL berwisata ke Malioboro setelah sebelumnya check-in di Hotel Merapi Merbabu pukul 16.00 WIB dan makan malam pukul 18.00 di Restoran Grafika Yogyakarta.
Jalan Malioboro (bahasa Jawa: Hanacaraka, ꦢꦭꦤ꧀​ꦩꦭꦶꦲꦧꦫ, Dalan Malioboro) adalah nama salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulyo. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta.[3]
Terdapat beberapa objek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas Jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg Jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekspresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim, dan lain-lain di sepanjang jalan ini.
Praktikan berkunjung ke Malioboro pada malam hari, karena di jalan ini pada malam sangat ramai dan banyak didatangi oleh para pengunjung yang ingin berbelanja souvenir khas Jogja, atau sekedar melihat-lihat saja.
2.   Wisata ke Pantai Parangtritis
Seusai kunjungan ke STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta, praktikan beserta rombongan melanjutkan berwisata ke pantai Parangtritis Yogyakarta, namun sebelumnya mampir dulu di Restoran Numani yang terletak di Jl. Parangtritis km 7 Yogyakarta. Sampai di pantai Parangtritis sekitar pukul 14.00 WIB.
Pantai Parangtritis terletak 27 km selatan Kota Jogja dan mudah dicapai dengan transportasi umum yang beroperasi hingga pukul 17.00 maupun kendaraan pribadi. Sore menjelang matahari terbenam adalah saat terbaik untuk mengunjungi pantai paling terkenal di Yogyakarta ini.[4]
Pantai Parangtritis sangat lekat dengan legenda Ratu Kidul. Banyak orang Jawa percaya bahwa Pantai Parangtritis adalah gerbang kerajaan gaib Ratu Kidul yang menguasai laut selatan.
Di pantai ini udaranya begitu sejuk dengan pemandangan pantai yang menawan. Di sini juga dapat melihat banyak gunungan pasir pantai. Penduduk lokal banyak menyewakan beberapa fasilitas bagi para wisatawan yang ingin berkeliling pantai dari timur ke barat seperti kuda, andong mini, dan ATV. Akomodasi-akomodasi tersebut disewakan dengan harga yang cukup terjangkau.
Ombak di Pantai Parangtritis Yogyakarta cukup besar sehingga harus hati-hati saat berenang. Di pantai ini juga terkenal sebagai tempat olah raga aeromodeling atau olah raga udara. Di sekitaran Pantai Parangtritis terdapat banyak warung-warung makan yang menawarkan berbagai macam masakan khas daerah Yogyakarta atau Bantul. Di sini para pengunjung bisa menghabiskan waktu bersantai sambil mencicipi masakan serta makanan ringan. Selain itu hotel dan penginapan pun banyak di sekitar Pantai Parangtritis.

BAB  II
ANALISIS DAN SOLUSI

A.  PPMI Assalaam Surakarta
1.   Analisis
Secara pisik, bangunan di sekitar Assalaam berstruktur modern. Santri tinggal di lingkungan permanen atau bahkan cukup megah untuk ukuran sebuah pesantren. Nuansa hijau menghiasi seluruh bangunan. Di bagian depan terdapat masjid besar yang juga bersih. Suasana pesantren mengingatkan kita pada sekolah Al-Azhar, Al-Izhar atau lembaga Islam lain yang besar.
Kata “modern” yang disandang pondok pesantren ini ternyata bukan hiasan saja. Ini dapat dibuktikan fasilitas yang dimilikinya, diantaranya yaitu:
§         Masjid
§         Asrama santri
§         Ruang-ruang Kelas untuk kegiatan belajar dan praktikum
§         Laboratorium Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
§         Laboratorium MIPA dan Matematika
§         Laboratorium Komputer
§         Laboratorium Astronomi dan Ilmu Falak
§         Observatorium Assalaam
§         Perpustakaan
§         Poliklinik
§         Koperasi
§         Warung internet
§         Warung telekomunikasi
§         ATM
§         Lapangan futsal, sepak bola, basket, voli
§         Laundry
Namun, praktikan menemukan ada beberapa fasilitas yang kurang terawat, diantaranya ada di Observatorium Assalaam. Beberapa poster tentang ilmu antariksa ada yang rusak dan terkelupas, alat peraga kalender qomariyah juga mulai rusak, bahkan ada alat peraga buatan siswa-siswi Assalam yang tidak bisa digunakan.
2.   Solusi
a.       Perlu adanya petugas khusus yang mengelola fasilitas-fasilitas yang dimiliki PPMI Assalaam.
b.      Peremajaan alat peraga di Observatorium Assalam harusnya ditingkatkan karena praktikan sangat tertarik sekali ilmu astronomi.

B.  STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta
1.   Analisis
Kampus STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta termasuk kampus yang kecil. Hanya terdiri dari beberapa lokal saja. Namun, menurut praktikan memiliki potensi yang sangat baik didukung dengan tenaga pengajar yang profesional. Kampus ini perlu pengembangan dan perhatian dari pemerintah agar meningkatkan fasilitas dan keprofesionalan tenaga pengajar.
Materi yang praktikan peroleh di STPI sangat menarik. Bercerita dan menggambar yang tadinya dianggap biasa-biasa saja ternyata sangat luas. Apalagi jika digunakan di dunia pendidikan. Penyampaian pelajaran dengan bercerita atau menggambar tidak hanya menarik perhatian siswa tetapi juga mempercepat pemahaman dalam pelajaran serta dapat menanamkan nilai-nilai sosial-agama di dalamnya.
  1. Solusi
a.       Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan dan mendukung pengembangan kampus ini mengingat potensi yang dimilikinya, terutama dalam pengembangan gedung, fasilitas dan tenaga pengajar.
b.      Kegiatan seminar atau semacamnya tentang metode pembelajaran utamanya bercerita dan menggambar perlu sering diadakan, khususnya bagi calon-calon guru agar lebih variatif dalam penyampaian pelajaran.




BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Dalam kegiatan PKL ini, praktikan dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1.      Sambutan dan penyampaian informasi di PPMI Assalaam sangat baik. Di sini praktikan mendapat banyak informasi tentang pengelolaan sebuah lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan yang dikelola dengan baik akan lebih memaksimalkan proses pembelajaran.
2.      Materi yang disampaikan saat praktikan berkunjung ke STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta sangat menarik didukung dengan nara sumber yang sangat berkompeten di bidangnya. Namun, karena sempitnya waktu sehingga masih terdapat beberapa materi yang belum tersampaikan.
3.      Kunjungan di objek wisata praktikan menyimpulkan bahwa kebanyakan peserta PKL termasuk praktikan sendiri kurang menikmati dan menghayati kegiatan ini. Mungkin dikarenakan faktor kelelahan dalam perjalanan maupun kegiatan PKL lainnya.
B.  Saran
Setelah menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, praktikan merasa perlu untuk mengemukakan saran yang konstruktif demi tercapainya perbaikan dan perkembangan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
1.   Saran-saran untuk mahasiswa STAIN Kudus:
a.   Untuk disiplin dalam mematuhi aturan yang telah ditetapkan, agar tidak ditemukan lagi masalah yang tidak diharapkan.
b.   Setiap mahasiswa yang mengikuti PKL perlu untuk selalu menjunjung tinggi semangat kerjasama antar mahasiswa lainnya.
c.   Berperilaku yang mencerminkan manusia yang religius dan bertata krama dalam proses pelaksanaan PKL.
d.   Mengembangkan semangat edukasi dengan menggali keilmuan dan pengetahuan selama dalam proses PKL.
2.   Saran-saran untuk Jurusan Tarbiyah STAIN Kudus:
a.   Waktu pelaksanaan PKL hendaknya ditambah lagi, agar mahasiswa dapat lebih banyak mendapatkan informasi, ilmu dan pengetahuan.
b.   Pelaksanaan PKL perlu dilakukan pemantauan langsung dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait selama proses pelaksanaannya, sehingga mahasiswa tidak akan kebingungan ketika hendak melakukan suatu kegiatan.
c.   Pelaksanaan PKL sebaiknya memilih tempat kunjungan yang benar-benar berbasis pendidikan sesuai dengan Jurusan atau Prodi.
3.   Saran-saran untuk Dosen Pembimbing Lapangan (DPL):
a.   Sebelum pelaksanaan PKL hendaknya DPL memberikan pengarahan kepada mahasiswanya mengenai tugas yang harus mereka kerjakan.
b.   Dalam proses PKL hendaknya DPL selalu membimbing mahasiswa-nya pada setiap kunjungan, sehingga mahasiswa akan memperoleh hasil yang maksimal dalam pelaksanaan PKL ini.

C. Penutup
Dengan senantiasa memanjatkan puju syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, hidayat dan taufiq-Nya, berkat kuasa dan kehendak-Nya kami dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selaligus penyusunan laporan PKL ini.
Praktikan menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu praktikan senantiasa mengharapkan kontribusi konstruktif dari para pembaca dalam bentuk saran maupun kritik yang konstruktif demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini. Akhirnya, praktikan berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya, serta dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh pihak-pihak yang terkait.

DAFTAR PUSTAKA

http://assalaam.or.id/id/sample-page/visi-dan-misi
http://stpi-binainsanmulia.ac.id/profil-3/visi-misi
https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Malioboro
https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/beach/parangtritis


[1] http://assalaam.or.id/id/sample-page/visi-dan-misi, diakses tanggal 28 November 2016
[2] http://stpi-binainsanmulia.ac.id/profil-3/visi-misi, diakses tanggal 29 November 2016
[3] https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Malioboro, Diakses tanggal 29 November 2019
[4] https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/beach/parangtritis, diakses tanggal 29 November 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Populer :