LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA
LAPANGAN (PKL)
Laporan Individu Praktik Kerja Lapangan (PKL) disusun oleh :
.................................
NIM
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Jurusan : Tarbiyah
Perguruan Tinggi : STAIN Kudus
Tempat Pelaksanaan : PPMI Assalaam dan STPI Bina Insan Mulia
Waktu Pelaksanaan : 17 – 19 November 2016
telah disahkan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk memenuhi
tugas akhir dari mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Kudus, November 2016
Dosen Pembimbing Lapangan,
................................................
NIP
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur sedalam-dalamnya terpanjat
kehadirat Allah SWT, yang mana selalu memberikan nikmat terbaik-Nya berupa
kesehatan dan petunjuk kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) hingga akhirnya dapat terselesaikan dengan lancar.
Ucapan terima kasih tak terhingga penulis sampaikan kepada
semua pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung ikut membantu menyelesaikan penulisan laporan PKL ini. Dengan
segala ketulusan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan segala
kenikmatan-Nya
2. Dr. Fathul Mufid, M.Si, selaku Rektor Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Kudus.
3. Dr. H. Kisbiyanto, S.Ag, M.Pd, selaku Ketua
Juruasan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus.
4. Ahmad Falah, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) yang selalu memberikan masukan-masukan dan koreksi yang
membangun saat penyusunan laporan PKL.
5. Kepada Ayah dan Ibu kami tercinta yang selalu
membantu, mendukung, mendo’akan serta mendidik kami tiada henti sehingga kami
bisa menjadi seperti ini.
6. Pihak-pihak terkait yang telah membantu dan
memberikan semangat dalam penyusunan laporan PKL ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini
masih banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan yang
penulis miliki. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini. Penyusun berharap semoga
laporan PKL ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri pada khususnya dan dapat
bermanfaat bagi para pembaca yang
budiman pada umumnya.
Kudus, November 2016
..............................
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................ i
Halaman Pengesahan .................................................................................. ii
Kata Pengantar ............................................................................................ iii
Daftar Isi ..................................................................................................... iv
BAB I PRAKTIK KERJA LAPANGAN ............................................. 1
A. Kunjungan ke PPMI Assalaam
Surakarta ............................. 1
B. Kunjungan ke STPI Bina
Insan Mulia Yogyakarta ............... 6
C. Kunjungan ke Obyek Wisata ................................................ 12
BAB II ANALISIS DAN SOLUSI ........................................................ 14
BAB III PENUTUP .................................................................................. 17
A. Kesimpulan ........................................................................... 17
B. Saran ...................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 19
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PRAKTIK
KERJA LAPANGAN
A. Kunjungan ke PPMI Assalaam
Surakarta
Kamis, 17 November 2016 sekitar pukul 10.30 WIB
rombongan PKL STAIN didampingi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) tiba di PPMI
Assalaam. Ini adalah tujuan pertama dalam rangkaian kegiatan PKL STAIN tahun
2016. Di pondok pesantren ini praktikan PKL disambut hangat oleh asatidz dan
para santrinya. Sesampainya di PPMI Assalam seluruh praktikan langsung menuju
ke aula lantai 3 Assalam untuk mendapat sambutan.
Sambutan pertama dari
wakil Ketua bidang akademik STAIN Kudus
Bapak Dr. M. Saekan Muchith, S.Ag, M.Pd. Beliau memperkenalkan semua
dosen dan dekan dari semua jurusan dan Prodi yang ada di STAIN kudus Strata 1.
Beliau menyampaikan
ucapan maaf atas keterlambatan kedatangan rombongan karena ada kendala pada
saat pemberangkatan dari STAIN kudus dan adanya kepadatan lalu lintas di jalan raya.
Ini adalah murni faktor alam yang tidak bisa diprediksi. Selain itu, beliau
menjelaskan bahwa kunjungan ini adalah untuk menimba ilmu, meningkat pengalaman
dan keterampilan karena tidak ada bedanya antara STAIN Kudus dan PPMI Assalam. Keduanya
mempunyai misi dan tujuan yang sama yaitu dakwah Islamiyah.
Beliau juga menjelaskan
tentang nama Kartasura, yakni kata “karta” kalau orang jawa mengatakan artinya
tenang, nyaman, dan sukses, sementara “sura” artinya menghapus gangguan
negatif. Sehingga “kartasura” itu berarti kalau ingin sukses, tenang, dan
memiliki kenyaman harus melawan hal-hal yang negatif, sedangkan Assalam sendiri artinya adalah
selamat atau sukses.
Sambutan yang kedua yaitu
Bapak Qomaruddin selaku kepala bagian Humas. Beliau menyampaikan ucapan selamat
datang dan ucapan terima kasih atas kedatangan rombongan kami. Beliau
menjelaskan bahwa di PPMI Assalam juga sering kedatangan rombongan dari lembaga lain yang konteksnya pesantren dan
luar pesantren. Semakin banyak yang datang ke PPMI Assalaam semakin banyak pula
yang kenal dengan Assalam. Selanjutnya beliau memaparkan tentang PPMI Assalaam.
PPMI Assalaam adalah
lembaga pendidikan Islam swasta yang didirikan oleh Yayasan Majelis Pengajian
Islam Surakarta (MPI) yang didirikan oleh Bapak H. Abdullah Marzuki (alm) dan
Ibu Hj. Siti Aminah Abdullah dan sudah berdiri 33
tahun. Pada saat ulang tahun yang ke-33 itu, PPMI Assalam meresmikan gedung Assalam
Center yang dihadiri oleh Bapak presiden Jusuf Kalla.
PPMI Assalaam memiliki
pendidikan dan pengajaran yang dibagi menjadi 2 yaitu pendidikan formal (MTs, MA, SMA, dan SMK) dan pendidikan kesantrian.
Pendidikan formal terangkum dalam struktur mata pelajaran sekolah yang
dilaksanakan pada kegiatan belajar mengajar pagi hari. Sedangkan pendidikan
kesantrian merupakan standar mutu yang menjiwai kurikulum pendidikan dan
pengajaran diunit kesantrian dan sekolah formal.
VISI :
PPMI
Assalam Pabelan Kartasura Sukoharjo Jawa Tengah Mengemban
Visi :
Terwujudnya insan yang
memiliki keseimbangan Spiritual, Intelektual, dan Moral menuju generasi ulul
albab yang berkomitmen tinggi terhadap kemaslahatan Umat dengan berlandaskan
Al-Quran dan As-Sunnah.
MISI :
Sejalan dengan visi di atas, maka misi PPMI
Assalam Pabelan Kartasura Sukoharjo Jawa Tengah
adalah :
1.
Menyelenggarakan proses pendidikan Islam yang
berorientasi pada mutu, berdaya saing tinggi, dan berbasis pada sikap
Spiritual, Inetelektual dan Moral guna mewujudkan kader umat yang menjadi
rahmatan lil alamin;
2.
Mengembangkan pola kerja pondok pesantren dengan
berbasis pada manajemen profesional yang Islami guna menciptakan suasana
kehidupan di lingkungan pondok yang tertib, aman dan damai;
3.
Meningkatkan citra positif lembaga pendidikan Pondok
Pesantren yang berwawasan sains dan teknologi Informasi serta berbudaya modern
yang Islami.[1]
Pemaparan
selanjutnya disampaikan oleh wakil dari MA Assalam, Bapak Sholeh Pranoto. PPMI Assalaam
mempunyai beberapa unit pendidikan yaitu MTs, MA, SMA dan SMK. Visi dan misinya
adalah terwujudnya santri yang berprestasi sebagai kader umat. Menumbuhkan
budaya ilmiyah dan prestasi mengintergrasi ilmu alam dan sosial, munumbuhkan
kesadaran religius.
Adapun
tujuan dari MA Assalaam yaitu:
1.
Menjadikan madrasah yang
berprestasi baik ditingkat provinsi maupun Nasional.
2.
Menjadikan santri sebagai kader
umat yang bertafaqquh fiddin.
3.
Menjadikan santri yang mampu
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Strategi MA Assalaam yaitu:
1. Meningkatkan perolehan rata-rata Nilai UN
2. Menyelenggarakan KBM yang efektif, Efisien, dan menyenangkan.
3. Meningkatkan prestasi dalam lomba-lomba akademis dan non akademis di
tingkat regional/nasional.
Profil
kelulusan MA Assalam ada 2 kategori, yakni lulusan syahadah dan lulusan
Tashdiq.
Kelulusan
Tashdiq meliputi:
1. Hafal Al Qur’an minimal 3 juz
2. Rata-rata nilai UAP 6.0
3. Hafal Hadits Arba’in (20
Hadits)
4. Karya tulis bahasa Asing
5. Suluk Maqbul.
Kelulusan
Syahadah meliputi:
1. Hafal Minimal 5 juz
2. Rata-rata nilai UAP 8.0
3. Hafal Hadits Arba’in
4. Karya tulis bahasa Asing
5. Suluk Jayyid.
PLP MA PPMI Assalam :
1.
Mukhoyyanah
2.
Shiyanah
3.
Program
tarjamah Al-Qur‟an
4.
Student
day
5.
Career
day
6.
Tsaqofah
Islamiyah
7.
Astronomi
8.
Kajian
timur tengah
9.
Bimbingan
lomba
10. AMT-ESQ
11. Sparkle night
12. Lomba prestasi dan kreasi santri.
Perolehan Syahadah 4 tahun terakhir
TAHUN PELAJARAN
|
SYAHADAH
|
HAFIDZ
|
2011-2012
|
18
|
1
|
2012-2013
|
19
|
0
|
2014-2015
|
26
|
2
|
2015-2016
|
33
|
3
|
Pemaparan
kedua, disampaikan oleh wakil dari MTs Assalaam yaitu Bapak Edi Suprapto, S.Ag.
Beliau memaparkan tentang kurikulum di MTs Assalam. Bahwa kurikulum di MTs
Assalam sama dengan kurikulum madrasah-madrasah lainnya. Pembelajaran di MTs ini
jumlah jam pelajarannya yaitu 46 jam. Itu berarti dalam sehari ada 8 jam
pelajaran. Mata pelajarannya dibagi menjadi 2 yaitu mata pelajaran Kemenag dan mata
pelajaran kepondokan. Di MTs Assalaam terdapat Progam Layanan Pendidikan (PLP) yang
mempunyai 2 kelas, yaitu kelas bilingual dan kelas olimpiade. Kelas bilingual
disiapkan untuk kelas bahasa, sedangkan kelas olimpiade disiapkan untuk kelas
umum guna merekrut calon peserta olimpiade mulai dari kelas 2 melalui proses
tes seleksi.
Pemaparan yang terakhir
disampaikan oleh Bapak Nashikin yang menjelaskan tentang Bimbingan Bahasa (bahasa Arab). Pelajaran kelas bahasa dilaksanakan mulai
pagi, sore, dan malam sebelum dan setelah pelajaran sekolah. Kelas bahasa ini
mempunyai macam-macam aktivitas bahasa diantaranya:
§
Muhadhoroh
§
Muhadatsah
§
Tazwidul Mufraodat
§
Language Camp
§
Drilling Bahasa
§
Mahkamah Bahasa
§
Language On The Street
§
Ujian kemmpuan Bahasa
Beliau menjelaskan
Muhadhoroh adalah sarana guna meningkatkan kualitas berorasi 3 bahasa santri
PPMI Assalaam. Sarana tersebut dapat melatih mental yang dimiliki oleh santri.
Language Camp adalah sarana untuk meningkatkan bahasa di tempat dan lokasi
tertentu dengan materi dan pemateri yang telah ditentukan. Ujian Kemampuan
Bahasa merupakan sarana untuk menguji kemampuan berbahasa santri dalam
pemahaman mendalam tentang bahasa secara tertulis.
Setelah
selesai sambutan dan penjelasan mengenai PPMI Assalaam, dilanjutkan dengan penyerahan
cinderamata antara pihak STAIN Kudus dengan pihak PPMI Assalaam.
Selesai acara penyambutan praktikan bersama rombongan PKL lainnya
dipersilahkan untuk berkeliling kompleks PPMI Assalaam dan ke observatorium
Assalaam. PPMI Assalam mempunyai observatorium besar untuk pengembangan ilmu
astronomi. Di Indonesia hanya ada dua observatorium yang dibuka untuk umum. Di
observatorium ini terdapat teleskop besar yang terpasang secara permanen yang
berada dalam gedung dengan kubah yang bisa berputar. Disamping itu juga
terdapat beberapa teleskop kecil lainnya. Kegunaan observatorium sangat penting
dalam mengembangkan ilmu falak, ini berkaitan dengan penentuan arah kiblat,
jadwal waktu shalat, penentuan awal bulan Ramadhan, 1 syawal dan sebagainya.
B. Kunjungan ke STPI Bina
Insan Mulia Yogyakarta
Jum’at, 18 November 2016, pukul 09.00 WIB, rombongan Mahasiswa
PKL STAIN sampai di STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta. Perjalanan ke kampus ini
agak terhambat karena akses jalan yang sempit dan padatnya lalu lintas. Namun,
rasa lelah perlahan hilang setelah mendapat sambutan senyum hangat dari Dosen
dan mahasiswa STPI.
Visi dan Misi STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta
Visi
Pada tahun 2020 STPI menjadi Sekolah Tinggi
Pendidikan Islam Swasta terbaik di Indonesia yang menjunjung tinggi
pengembangan kreativitas, profesionalitas berdasarkan nilai-nilai keislaman.
Misi
1. Menyelenggarakan
pendidikan akademik, profesi, dalam bidang kependidikan yang menghasilkan
manusia kreatif dan profesional yang mengutamakan integritas, kemandirian, dan
ketaqwaan.
2. Menyelenggarakan
kegiatan penelitian untuk menemukan, mengembang-kan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang menyejahterakan individu dan masyarakat,
dan mendukung pembangunan daerah dan nasional serta berkontribusi pada
pemecahan masalah nasional.
3. Menyelenggarakan
kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang mendorong pengembangan
potensi anak usia dini dan masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.
4. Menyelenggarakan
tata kelola Sekolah Tinggi yang baik, jujur, dan akuntabel.[2]
Di kampus ini praktikan mendapat banyak ilmu khususnya
di bidang teknik bercerita dan menggambar. Materi disampaikan oleh nara sumber
yang sangat berkompeten di bidangnya.
Materi tentang teknik bercerita disampaikan oleh Kak
Wuntat, nama lengkapnya Wuntat Wawan Sembodo. Beliau adalah alumni Fakultas
Dakwah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Di sini Kak Wuntat memaparkan teknik-teknik bercerita
yang sangat menarik sekali untuk disimak.
KENAPA ORANG SUKA CERITA?
1) Cerita
lebih berkesan daripada nasehat murni
2) Melalui
cerita seseorang akan mengambil
hikmah tanpa merasa digurui
KLASIFIKASI CERITA
1) Berdasarkan
pelakunya
a. Fabel (binatang)
b. Dunia manusia
c. Dunia benda mati
d. Campuran
2) Berdasarkan sifat dan
waktu penyajiannya
a. Cerita bersambung
b. Cerita serial
c. Cerita sisipan
d. Cerita ilustrasi
e. Cerita lepas
3) Berdasarkan teknik
penyajiannya
- Direct story (tanpa
naskah)
- Story reading (membaca
cerita)
4) Berdasarkan jumlah
pendengar
a. Cerita privat
b. Cerita kelas
c. Cerita forum terbuka
5) Berdasarkan kejadian
a. Sejarah (tarikh)
b. Fiksi (rekaan)
c. Fiksi sejarah
WARNING…! (larangan bercerita terhadap anak tentang hal ini)
• Cerita horor
• Cerita tahayul
• Cerita khurofat
• Cerita porno
• Cerita sadisme
MENGATASI NERVOUS
- Berlatih sebelum tampil
- Lecut dengan Sugesti diri
- Berprinsip pada relaksasi
- Siapkan alat bantu
- Singkirkan penghalang
- Siapkan tim sukses
- Berdoa
- Latihan rileks
SIKAP BERCERITA
·
Posisi kaki
·
Kelenturan
tubuh
·
Posisi
tangan
·
Pandangan
mata
·
Murah senyum
TEKNIK PENYAJIAN
1) Atensi
2) Atraktif
3) Ilustrasi suara
4) Total / ekspresi
5) Dramatisasi
6) Detail
7) Frienship
8) Suspence dan humor
9) Happy ending
10) Improvisasi
MANFAAT CERITA
1) Mengembangkan kemampuan bahasa
& komunikasi
2) Mengembangkan
imajinasi
3) Media terapi anak-anak
bermasalah
4) Mengembangkan
spiritualitas anak
5) Menumbuhkan
motivasi/semangat hidup
6) Menanamkan nilai-nilai dan
budi pekerti
7) Membangun kontak batin
pendidik dengan murid
8) Membangun
watak-karakter
KENAPA HARUS CERITA?
- Sebagai sarana kontak
batin
- Pendidikan imajinasi
- Pendidikan emosi
- Sebagai sarana
hiburan
- Media penyampai
pesan/nilai agama
- Proses identifikasi
diri
- Pendidikan bahasa
Hal baru yang praktikan temukan di sini adalah
mengenai tentang bercerita. Ternyata dalam bercerita itu mempuyai cara dan
teknik tersendiri agar cerita tersebut dinikmati oleh pendengar. Sejauh yang
kita lakukan ketika bercerita itu pasti mengikuti yang sudah-sudah dan tidak
mengetahui bagaimana bercerita yang benar itu. Setiap hari semua orang pasti
melakukan kegiatan bercerita baik itu di depan umum maupun ketika proses
pembelajaran. Cerita merupakan rangkaian peristiwa yang disampaikan, baik
berasal dari kejadian nyata (non fiksi) ataupun tidak nyata (fiksi).
Bercerita memang sangat penting dalam dunia
pendidikan, karena ada suatu ungkapan ”Seorang
Guru yang tidak bisa bercerita, ibarat orang yang hidup tanpa kepala”.
Betapa tidak, bagi para pengasuh anak-anak (guru, tutor) keahian bercerita
merupakan salah satu kemampuan yang wajib dikuasai. Dengan bercerita kita dapat
menularkan pengetahuan dan menanamkan nilai budi pekerti luhur secara efektif,
dan anak-anak menerimanya dengan senang hati. Tetapi tidak semua cerita itu
baik untuk perkembangan anak. Di atas sudah dipaparkan mengenai cerita yang
boleh diceritakan maupun yang tidak boleh diceritakan.
Setelah pemaparan tentang teknik bercerita selesai,
dilanjutkan dengan materi tentang teknik menggambar. Yang menjadi nara sumber
adalah Bapak Andi Purnawan P, S.Pd, M.Sn. Materi tentang menggambar disampaikan
dengan sangat menarik.
Ada apa dengan menggambar?
• Kreatifitas
menjadi hal penting untuk perkembangan imajinasi anak
• Seni rupa
mengajarkan kreatifitas yang dibutuhkan mental anak
• Dengan
melarang anak bermain termasuk menggambar maka kesempatan belajar, kesempatan
eksperimen dan keinginan menunjukkan potensinya akan terhenti. Jika hal itu
terjadi maka hilanglah sudah masa perkembangan anak hingga dewasa.
MANFAAT MENGGAMBAR
1. Formil
§
Mengembangkan
kreatifitas (inovasi)
§
Sensitifitas (
kepekaan )
§
Apresiasi (
penghargaan / penilaian )
§
Estetika (
keindahan )
2. Material/Provesi
§
Ketrampilan (
kerajinan )
§
Kesenian (
seniman )
§
Kemampuan
berkompetisi ( lomba menggambar/melukis )
3. Kontrol Kondusif
§
Memudahkan
menyampaikan pesan
§
Menemonic ( mudah
diingat )
§
Menciptakan
suasana / karakter
4. Perkembangan Psikologis
§
Mengkreasikan
perasaan
§
Terapi kejiwaan
PERIODESASI GAMBAR PADA ANAK
1. Sublimasi (coreng
moreng) dimulai pada usia 2-4 tahun
2. Prambagan (penggambaran
alam sekitar sederhana (tidak realis), warna tidak berhubungan) dimulai pada
usia 4-7 tahun
3. Repetisi (pengulangan)
dimulai pada usia 5 tahun
4. Transparasi
(bagaian dalam terlihat diluar) dimulai pada usia 7 tahun
5. Jukta
posision (prespektif bagian jauh terletak diatas gambar dekat) dimulai pada
usia 7-8 tahun
6. Masa bagan
(gambar sudah saling berhubungan, mengunakan penalaran) dimulai pada usia 9-11
tahun.
Apa saja yang bias dimanfaatkan dan dipergunakan dalam
menggambar?
1. Membuat
LK ( lembar kerja )
2. Membuat
pengumuman
3. Untuk
alat peraga dan dekor kelas. Kelas akan terasa lebih hidup Pemilihan dan
pengolahan warna
INDIKATOR KREATIFITAS
- Keanekaan unsure motif, obyek, figure, warna dan sebagainya
- Kebaharuan dan keaslian tampilan
- Kemampuan penataan komposisi unsure-unsur
INDICATOR TINGKAT KEBEBASAN BEREKSPRESI
- Ketegasan dalam garis dan warna
- Keberanian mengorganisasikan unsure-unsur
INDICATOR KETRAMPILAN TEKNIK
- Keindahan (keberhasilan) karya sesuai dengan media yang digunakan
- Kecermatan penyelesaian ( finishing)
C. Kunjungan ke Obyek Wisata
1. Wisata ke Malioboro
Kamis, 17 November 2016, kurang lebih pukul 19.00 WIB
praktikan PKL berwisata ke Malioboro setelah sebelumnya check-in di Hotel
Merapi Merbabu pukul 16.00 WIB dan makan malam pukul 18.00 di Restoran Grafika
Yogyakarta.
Jalan Malioboro (bahasa Jawa: Hanacaraka, ꦢꦭꦤ꧀ꦩꦭꦶꦲꦧꦫ,
Dalan Malioboro) adalah nama salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta
yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos
Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro,
dan Jalan Margo Mulyo. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton
Yogyakarta.[3]
Terdapat beberapa objek bersejarah di kawasan tiga
jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar
Beringharjo, Benteng Vredeburg, dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang
kaki lima yang menjajakan kerajinan khas Jogja dan warung-warung lesehan di
malam hari yang menjual makanan gudeg Jogja serta terkenal sebagai tempat
berkumpulnya para seniman yang sering mengekspresikan kemampuan mereka seperti
bermain musik, melukis, hapening art, pantomim, dan lain-lain di sepanjang
jalan ini.
Praktikan berkunjung ke Malioboro pada malam hari,
karena di jalan ini pada malam sangat ramai dan banyak didatangi oleh para
pengunjung yang ingin berbelanja souvenir khas Jogja, atau sekedar
melihat-lihat saja.
2. Wisata ke Pantai
Parangtritis
Seusai kunjungan ke STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta,
praktikan beserta rombongan melanjutkan berwisata ke pantai Parangtritis
Yogyakarta, namun sebelumnya mampir dulu di Restoran Numani yang terletak di
Jl. Parangtritis km 7 Yogyakarta. Sampai di pantai Parangtritis sekitar pukul
14.00 WIB.
Pantai Parangtritis terletak 27 km selatan Kota Jogja
dan mudah dicapai dengan transportasi umum yang beroperasi hingga pukul 17.00
maupun kendaraan pribadi. Sore menjelang matahari terbenam adalah saat terbaik
untuk mengunjungi pantai paling terkenal di Yogyakarta ini.[4]
Pantai Parangtritis sangat lekat dengan legenda Ratu
Kidul. Banyak orang Jawa percaya bahwa Pantai Parangtritis adalah gerbang
kerajaan gaib Ratu Kidul yang menguasai laut selatan.
Di pantai ini udaranya begitu sejuk dengan pemandangan
pantai yang menawan. Di sini juga dapat melihat banyak gunungan pasir pantai.
Penduduk lokal banyak menyewakan beberapa fasilitas bagi para wisatawan yang
ingin berkeliling pantai dari timur ke barat seperti kuda, andong mini, dan
ATV. Akomodasi-akomodasi tersebut disewakan dengan harga yang cukup terjangkau.
Ombak di Pantai Parangtritis Yogyakarta cukup besar
sehingga harus hati-hati saat berenang. Di pantai ini juga terkenal sebagai
tempat olah raga aeromodeling atau olah raga udara. Di sekitaran Pantai
Parangtritis terdapat banyak warung-warung makan yang menawarkan berbagai macam
masakan khas daerah Yogyakarta atau Bantul. Di sini para pengunjung bisa
menghabiskan waktu bersantai sambil mencicipi masakan serta makanan ringan.
Selain itu hotel dan penginapan pun banyak di sekitar Pantai Parangtritis.
BAB
II
ANALISIS
DAN SOLUSI
A. PPMI Assalaam Surakarta
1. Analisis
Secara pisik, bangunan di sekitar Assalaam berstruktur
modern. Santri tinggal di lingkungan permanen atau bahkan cukup megah untuk
ukuran sebuah pesantren. Nuansa hijau menghiasi seluruh bangunan. Di bagian
depan terdapat masjid besar yang juga bersih. Suasana pesantren mengingatkan
kita pada sekolah Al-Azhar, Al-Izhar atau lembaga Islam lain yang besar.
Kata “modern” yang disandang pondok pesantren ini ternyata
bukan hiasan saja. Ini dapat dibuktikan fasilitas yang dimilikinya, diantaranya
yaitu:
§
Masjid
§
Asrama santri
§
Ruang-ruang Kelas
untuk kegiatan belajar dan praktikum
§
Laboratorium
Bahasa Arab dan Bahasa Inggris
§
Laboratorium MIPA
dan Matematika
§
Laboratorium
Komputer
§
Laboratorium
Astronomi dan Ilmu Falak
§
Observatorium
Assalaam
§
Perpustakaan
§
Poliklinik
§
Koperasi
§
Warung internet
§
Warung
telekomunikasi
§
ATM
§
Lapangan futsal,
sepak bola, basket, voli
§
Laundry
Namun, praktikan menemukan ada beberapa fasilitas yang
kurang terawat, diantaranya ada di Observatorium Assalaam. Beberapa poster
tentang ilmu antariksa ada yang rusak dan terkelupas, alat peraga kalender
qomariyah juga mulai rusak, bahkan ada alat peraga buatan siswa-siswi Assalam
yang tidak bisa digunakan.
2. Solusi
a.
Perlu adanya
petugas khusus yang mengelola fasilitas-fasilitas yang dimiliki PPMI Assalaam.
b.
Peremajaan alat
peraga di Observatorium Assalam harusnya ditingkatkan karena praktikan sangat
tertarik sekali ilmu astronomi.
B. STPI Bina Insan Mulia
Yogyakarta
1. Analisis
Kampus STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta termasuk
kampus yang kecil. Hanya terdiri dari beberapa lokal saja. Namun, menurut
praktikan memiliki potensi yang sangat baik didukung dengan tenaga pengajar
yang profesional. Kampus ini perlu pengembangan dan perhatian dari pemerintah agar
meningkatkan fasilitas dan keprofesionalan tenaga pengajar.
Materi yang praktikan peroleh di STPI sangat menarik.
Bercerita dan menggambar yang tadinya dianggap biasa-biasa saja ternyata sangat
luas. Apalagi jika digunakan di dunia pendidikan. Penyampaian pelajaran dengan
bercerita atau menggambar tidak hanya menarik perhatian siswa tetapi juga
mempercepat pemahaman dalam pelajaran serta dapat menanamkan nilai-nilai
sosial-agama di dalamnya.
- Solusi
a.
Pemerintah
seharusnya lebih memperhatikan dan mendukung pengembangan kampus ini mengingat
potensi yang dimilikinya, terutama dalam pengembangan gedung, fasilitas dan
tenaga pengajar.
b.
Kegiatan seminar
atau semacamnya tentang metode pembelajaran utamanya bercerita dan menggambar
perlu sering diadakan, khususnya bagi calon-calon guru agar lebih variatif
dalam penyampaian pelajaran.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kegiatan PKL ini, praktikan dapat menyimpulkan
sebagai berikut:
1.
Sambutan dan
penyampaian informasi di PPMI Assalaam sangat baik. Di sini praktikan mendapat
banyak informasi tentang pengelolaan sebuah lembaga pendidikan. Lembaga
pendidikan yang dikelola dengan baik akan lebih memaksimalkan proses
pembelajaran.
2.
Materi yang
disampaikan saat praktikan berkunjung ke STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta
sangat menarik didukung dengan nara sumber yang sangat berkompeten di
bidangnya. Namun, karena sempitnya waktu sehingga masih terdapat beberapa
materi yang belum tersampaikan.
3.
Kunjungan di
objek wisata praktikan menyimpulkan bahwa kebanyakan peserta PKL termasuk
praktikan sendiri kurang menikmati dan menghayati kegiatan ini. Mungkin
dikarenakan faktor kelelahan dalam perjalanan maupun kegiatan PKL lainnya.
B. Saran
Setelah menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) ini, praktikan merasa perlu untuk mengemukakan saran yang konstruktif
demi tercapainya perbaikan dan perkembangan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
(PKL).
1. Saran-saran untuk
mahasiswa STAIN Kudus:
a. Untuk
disiplin dalam mematuhi aturan yang telah ditetapkan, agar tidak ditemukan lagi
masalah yang tidak diharapkan.
b. Setiap
mahasiswa yang mengikuti PKL perlu untuk selalu menjunjung tinggi semangat
kerjasama antar mahasiswa lainnya.
c. Berperilaku
yang mencerminkan manusia yang religius dan bertata krama dalam proses
pelaksanaan PKL.
d. Mengembangkan
semangat edukasi dengan menggali keilmuan dan pengetahuan selama dalam proses
PKL.
2. Saran-saran untuk Jurusan
Tarbiyah STAIN Kudus:
a. Waktu
pelaksanaan PKL hendaknya ditambah lagi, agar mahasiswa dapat lebih banyak
mendapatkan informasi, ilmu dan pengetahuan.
b. Pelaksanaan
PKL perlu dilakukan pemantauan langsung dan melakukan koordinasi dengan pihak
terkait selama proses pelaksanaannya, sehingga mahasiswa tidak akan kebingungan
ketika hendak melakukan suatu kegiatan.
c. Pelaksanaan
PKL sebaiknya memilih tempat kunjungan yang benar-benar berbasis pendidikan
sesuai dengan Jurusan atau Prodi.
3. Saran-saran untuk Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL):
a. Sebelum
pelaksanaan PKL hendaknya DPL memberikan pengarahan kepada mahasiswanya
mengenai tugas yang harus mereka kerjakan.
b. Dalam
proses PKL hendaknya DPL selalu membimbing mahasiswa-nya pada setiap kunjungan,
sehingga mahasiswa akan memperoleh hasil yang maksimal dalam pelaksanaan PKL
ini.
C. Penutup
Dengan senantiasa memanjatkan puju syukur kehadirat
Allah SWT, atas segala rahmat, hidayat dan taufiq-Nya, berkat kuasa dan
kehendak-Nya kami dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selaligus
penyusunan laporan PKL ini.
Praktikan menyadari laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu praktikan senantiasa mengharapkan kontribusi
konstruktif dari para pembaca dalam bentuk saran maupun kritik yang konstruktif
demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini. Akhirnya, praktikan berharap agar
laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya, serta dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh pihak-pihak yang terkait.
DAFTAR
PUSTAKA
http://assalaam.or.id/id/sample-page/visi-dan-misi
http://stpi-binainsanmulia.ac.id/profil-3/visi-misi
https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Malioboro
https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/beach/parangtritis
[1] http://assalaam.or.id/id/sample-page/visi-dan-misi, diakses tanggal
28 November 2016
[2] http://stpi-binainsanmulia.ac.id/profil-3/visi-misi, diakses
tanggal 29 November 2016
[3] https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Malioboro, Diakses tanggal 29
November 2019
[4] https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/beach/parangtritis,
diakses tanggal 29 November 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar