Sabtu, 05 Desember 2015

SINOPSIS FILM : TITIAN SERAMBUT DIBELAH TUJUH


SINOPSIS
Titian Serambut Dibelah Tujuh adalah sebuah film klasik nasional produksi tahun 1982 silam yang mengangkat kisah tentang seorang guru pendatang yang “terjebak” dengan permasalahan yang cukup kompleks di kampung barunya yakni kampung Tanjung Berangin. Permasalahan yang sepantasnya bukan dialah (dalam hal ini tokoh Ibrahim yang diperankan oleh aktor El Manik) yang harus memecahkan sekaligus mendobraknya karena masih ada ketua-ketua kampung disana yang menjadi pemimpin dari warganya.
Delegitimasi dari seorang pemimpin kampung yang bernama Pak Saleh (diperankan oleh Rachmat Hidayat) yang merupakan juga seorang guru agama. Ketergantungan Pak Soleh terhadap Harun (Soekarno M Noor) yang merupakan seorang penjudi dan sekaligus orang terkaya di kampung Tanjung Berangin.
Ketergantungan Pak Saleh nantinya berimbas pada ‘ketidak berdayaannya’ tatkala seorang gadis yang bernama Halimah (Dewi Irawan) harus dipasung akibat fitnahan dari Arsad, seorang lelaki beristri banyak yang kelakuannya sungguh ditakuti oleh warga di kampungnya. Cakap lidah dari seorang Arsad memang mampu menutup kebohongan-kebohongan yang diperbuatnya kepada gadis-gadis kampung Tanjung Berangin termasuk tentunya usaha untuk memperkosa Halimah gadis yang selalu menjadi incarannya.
Gadis Halimah selalu menjadi incaran Arsad sehingga sosok Halimah lah yang sebenarnya menjadi kunci dari kebejatan moral Arsad. Namun sayangnya selepas “peristiwa traumatik” yang dilakukan Arsad terhadap Halimah, gadis Halimah menjadi sosok yang pendiam dan selalu mengurung diri didalam kamarnya dengan ditemani seekor burung kecil yang senantiasa bercicit disangkar kecilnya.
Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya ia akan jatuh juga, begitulah apa yang dialami Arsad kemudian tatkala kepergok ingin memperkosa gadis dari kampung sebelah. Arsad dikejar-kejar warga kampung hingga menemui ajalnya yang mengenaskan.
Kematian Arsad membuka kebebasan buat Halimah karena Arsad lah yang telah memprovokasi warga kampung Tanjung Berangin untuk memasungnya. Kini Halimah telah terbebas dari alat yang memasungnya tersebut. Kejadian ini membuat Ibrahim merasa senang sekali karena Ibrahim kerap menemani Halimah disaat kesendiriannya.
Kedekatan Ibrahim dengan Halimah rupa-rupanya telah membuat cemburu istri Harun. Istri Harun, yakni Leha (Ida Leman) sudah menaruh hati kepada Ibrahim sejak kedatangannya di Tanjung Berangin.
Ibrahim yang tampan dan belum menikah memang telah membuat Leha tergila-gila padahal Leha sudah bersuamikan Harun, seorang lelaki tua yang kaya raya. Rupanya “disharmonisasi” hubungan suami istri antara Leha dan Harun telah menimbulkan disorientasi seksual pada diri Leha. Dan begitulah setiap berjumpa dengan Ibrahim, darah libidonya seakan naik menyengat hingga sulit dielakkannya.
Sampai suatu ketika tatka Ibrahim usai membasuh badannya di sungai, Leha tiba-tiba mendekat dan mengejutkan dengan keinginan liarnya yang rendah. Sosok Ibrahim yanp taat agama dan penuh dengan keimanannya berusaha menolaknya. Leha semakin menggila dan mengancam akan berteriak kalau Ibrahim menolak ajakannya. Ibrahim berhasil lepas dari nafsu gilanya Leha sampai kemudian baju belakangnya sobek akibat tarikan tangan Leha.
Kegilaan Leha semakin memuncak ketika Ibrahim berhasil menjauhinya. Tanpa berfikir panjang, lalu Leha merobek-robek baju depannya lalu berteriak-teriak kalau dirinya telah diperkosa oleh Ibrahim.
Warga kampung dan juga Pak Harun kini ramai-ramai memburu Ibrahim yang telah dianggap berbuat noda di kampungnya. Singkatnya Ibrahim akhirnya selamat dari amukan Harun dan warga kampungnya karena adanya seorang penengah yang mengatakan “Sulit dimengerti bila seorang pemerkosa, bajunya sobek dibelakang sementara yang diperkosa bajunya hanya sobek yang didepannya saja.”
~~~~~~
Film Titian Serambut Dibelah Tujuh yang disutradarai oleh Chairul Umam adalah salahsatu film terbaik pada FFI 1983 dengan memenangkan beberapa kategori, salahsatu diantaranya yaitu Skenario Asli Terbaik (Asrul Sani).

YOUTUBE :

Populer :