A. Identitas Skripsi
1. Judul
Implementasi
Metode Sosiodrama Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VI MI Baitul Muttaqin Kota Bekasi
2. Keywords
-
3. Nama Penulis
Meyti Minhati
4. Jabatan Penulis
Mahasiswa
5. Departemen Penulis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Jurusan PAI
6. Tahun
2016
7. Jenis Penelitian
Action Research / Penelitian
Tindakan Kelas
8. Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah untuk menerapkan metode sosiodrama dalam pembelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di kelas VI MI Baitul Muttaqin Bekasi, dan
dengan menggunakan metode sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).
B. Ringkasan Skripsi
1. Latar Belakang Masalah
Fenomena yang terjadi di MI Baitul Muttaqin
khususnya pada kelas VI mengalami sedikit kendala pada hasil belajar dalam mata
pelajaran SKI dikarenakan sulitnya siswa dalam memahami dan mengingat tentang
kisah-kisah sejarah yang yang terdapat pada pelajaran SKI. Mata pelajaran SKI sering
dikeluhkan oleh siswa sebagai pelajaran yang sulit, jika keadaan ini dibiarkan
terus menerus dalam waktu yang panjang tentu akan berpengaruh pada hasil
belajar siswa baik pelajaran SKI maupun pada pelajaran lainnya.
Kendala-kendala yang dihadapi guru selama mengajar
itu harus dicarikan pemecahan terhadap permasalahan tersebut. Diantara
permasalahan yang paling utama sekali adalah ketidak-aktifan siswa dalam
pembelajaran SKI, kebanyakan siswa berbicara sendiri-sendiri tanpa menghiraukan
guru yang menerangkan materi pelajaran. Demikianpun ketika guru memberikan
pertanyaan, sebagian besar siswa tanpa komentar, hanya menerima apa yang mereka
dapat dan enggan menanyakan materi yang tidak mereka fahami. Apalagi ketika
guru meminta agar siswa bertanya, merekapun diam. Fakta ini dilatarbelakangi
karena siswa kurang diberikan strategi pembelajaran yang memadai serta metode yang
monoton dan kurang diberikan pengarahan dan pengertian akan pentingnya
pembelajaran yang sedang berlangsung.
Oleh sebab itu, dalam proses pembelajaran di
sekolah dibutuhkan kreativitas dan keaktifan seorang pengajar dalam membuat
strategi dan metode belajar mengajar semenarik mungkin sehingga menimbulkan
motivasi belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
SKI. Selama ini guru hanya menggunakan metode bercerita untuk menyampaikan
pembelajaran SKI. Evaluasi yang diberikan kepada siswa hanya saat ulangan
harian yang dilaksanakan ketika habis materi dalam satu bab.
Untuk mencapai proses belajar mengajar yang
terarah dan efektif diperlukan metode pembelajaran yang menyenangkan, yang
dapat membangkitkan hasil belajar siswa, salah satunya adalah metode
pembelajaran sosiodrama. Metode sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain
peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan sejarah. Metode
Sosiodrama bermain peran diharapkan siswa mampu memahami dan mencapai hasil
belajar yang di harapkan. Pemilihan Metode Sosiodrama bermain peran yang akan
membantu siswa dan guru dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, metode
Sosiodrama bermain peran memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mempraktekkan keterampilan spesifik yang dipelajari di kelas.
Peneliti memilih metode ini karena mempunyai
keunggulan diantaranya peserta didik dapat menggunakan daya fikirnya yang makin
lama makin bertambah baik, karena dengan dilakukanya sosiodrama sehingga siswa
mampu mengingat cerita yang terdapat di dalam teks drama yang diperankan oleh
siswa.
2. Core Value Pembahasan
Sosiodrama adalah bentuk metode mengajar dengan
mendramakan atau memerankan cara tingkah laku di dalam hubungan sosial. Metode Sosiodrama
dapat memberikan penghayatan yang lebih luas kepada siswa terhadap materi
pelajaran.
Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain
peran untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial,
permasalahan yang menyangkut hubungan antar manusia seperti masalah kenakalan
remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya.
sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan
masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya.
Langkah-langkah
dalam bermain Sosiodrama :
a. Pemanasan
Guru
berupaya memperkenalkan siswa pada permasalahan yang mereka sadari sebagai
suatu hal yang bagi semua orang perlu mempelajari dan menguasainya.
b. Memilih
partisipan
Siswa
dan guru membahas karakter dari setiap pemain dan menentukan siapa yang akan
memainkannya.
c. Menata
panggung
Dalam
hal ini guru mendiskusikan dengan siswa dimana dan bagaimana peran itu akan
dimainkan. Apa saja kebutuhan yang diperlukan.
d. Guru
menunjuk beberapa siswa sebagai pengamat
Pengamat
di sini juga terlibat aktif dalam permainan peran.
e. Permainan
peran dimulai.
Permainan
peran dilaksanakan secara spontan. Pada awalnya akan banyak siswa yang masih
bingung memainkan perannya atau bahkan tidak sesuai dengan peran yang
seharusnya ia lakukan. Bahkan, mungkin ada yang memainkan peran yang bukan
perannya.
f. Guru
bersama siswa mendiskusikan permainan tadi dan melakukan evaluasi terhadap
peran-peran yang dilakukan.
g. Permainan
peran ulang
Pada
permainan peran kedua ini diharapkan berjalan lebih baik serta siswa dapat
memainkan peran lebih sesuai dengan skenario.
h. Pembahasan
diskusi dan evaluasi lebih diarahkan pada realitas.
i. Siswa
diajak untuk berbagi pengalaman tentang tema permainan peran yang telah
dilakukan dan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan.
3. Hasil Penelitian
a. Ketuntasan
belajar siswa
Melalui
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran SKI dengan metode
Sosiodrama memiliki dampak positif dalam meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya partisipasi dan
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar
meningkat dari pra siklus, siklus I, dan siklus II).
b. Kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran.
Sedangkan
untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah
kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode sosiodrama dengan baik. Hal
ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul diantaranya aktivitas membimbing
dan mengamati siswa dalam menemukan konsep, menjelaskan materi yang sulit,
memberi umpan balik/evaluasi.
4. Kesimpulan
Dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
a. Hasil
penelitan menunjukan terdapat keberhasilan dalam penerapan metode sosiodrama
pada mata pelajaran SKI kelas VI MI Baitul Muttaqin Bekasi yang ditunjukan
dengan adanya peningkatan hasil jumlah siklus I dibandingkan dengan hasil pra
siklus.
b. Dengan
menggunakan metode Sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang
terlihat pada siklus II siswa mengalami peningkatan yang signifikan dalam
pembelajaran SKI. Adanya peningkatan pada setiap siklus dikarenakan pada hasil
refleksi siklus II menunjukan guru mampu menerapkan metode sosiodrama sesuai
dengan langkah-langkah dan mengalokasikan waktu dengan baik sesuai dengan RPP.
C. Analisis Skripsi
Penelitian ini menerapkan metode sosiodrama dalam rangka meningkatkan hasil
belajar pada mata pelajaran SKI kelas VI. Penelitian dilaksanakan di MI Baitul
Muttaqin Bekasi. Dari pembahasan dapat diketahui bahwa sebelum penelitian
dilaksanakan, metode pembelajaran yang digunakan adalah metode ceramah sehingga
hasil belajar kurang maksimal.
Pada pelaksanaan prasiklus sampai siklus I mulai ada sedikit
peningkatan. Ini mungkin disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan metode
sosiodrama. Guru terus membimbing dan mendampingi hingga pada siklus II terjadi
peningkatan yang cukup signifikan. Ini menunjukkan bahwa penggunaan metode
sosiodrama membutuhkan waktu dan latihan yang cukup.
Menurut saya, penggunaan metode sosiodrama sangat menarik mengingat
mata pelajaran SKI pada jenjang sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah berisi
kisah-kisah nabi, sahabat atau tokoh tertentu yang pembahasannya sederhana.
Berbeda dengan mata pelajaran SKI jenjang MTs atau MA yang pembahasannya lebih
mendalam.
Metode sosiodrama memiliki kelebihan yaitu dapat membawa siswa masuk ke
dalam cerita, ikut berperan dan bahkan dapat menyelami watak dari tokoh yang ia
perankan. Dengan demikian, diharapkan dapat lebih membekas dalam ingatan siswa.
Disamping itu, metode sosiodrama juga memiliki kelebihan dapat melatih
kreativitas siswa dalam bermain peran serta melatih keberanian tampil di depan
kelas yang nantinya diharapkan akan bermanfaat di masa depannya.
Di dalam penelitian ini, saya masih menemukan kelemahan yaitu siswa
tidak dibagi menjadi beberapa kelompok. Menurut saya, alangkah baiknya jika
siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok bisa diwakili satu atau
dua anak untuk memainkan peran sesuai skenario, sedangkan yang lainnya mengamati.
Setelah bermain peran selesai, tiap kelompok bisa berdiskusi mengenai apa yang
tadi diperankan oleh temannya serta mendiskusikan pelajaran apa yang dapat
diambil dari kisah yang diperankan.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metode sosiodrama berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa. Namun demikian, harus lebih dikembangkan lagi
bersama dengan metode lain agar lebih variatif dan tidak membosankan sehingga
tujuan pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar